Kota Industri

Email

redaksi@kotaindustri.com

Jam Kantor

10:30am - 7:30pm

Kontak

0817-147-582

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Underpass Bulak Kapal di Kota Bekasi, Jawa Barat selesai akhir tahun 2021 atau lebih cepat dari rencana awal dalam kontrak pada Maret 2022. Underpass Bulak Kapal ini untuk mengatasi kemacetan menuju gerbang tol Bekasi Timur.

Dalam catatan, jalan di bawah tanah ini merupakan tahap awal dari dua proyek yang direncanakan yakni flyover melintasi jalan kereta api dan underpass untuk mengurai simpul kemacetan akibat pertemuan lalu lintas dari empat arah.  Persimpangan empat arah itu berasal dari dan menuju Jalan Ir Juanda, Jalan Joyo Martono, Jalan Pahlawan, dan Jalan Diponegoro arah Tambun, Kabupaten Bekasi.

Proyek yang sudah dirancang dari 2015 itu mulai dibangun setelah ditandatanganinya kontrak konstruksi per 24 September 2020. Proyek ini disusun untuk masa pelaksanaan 540 hari kalender hingga 17 Maret 2022. Berdasarkan data progres fisik, pembangunan underpass hingga minggu ke-3 Oktober sebesar 90,43 persen atau melebihi rencana yang ditetapkan, yaitu 82,86 persen.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang semula bermukim di kawasan Mergarahayu Bekasi mengatakan konektivitas antar wilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (31/10/2021). 

Pejabat Pembuat Komitmen 1.5 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN I) Andy Suryanto menuturkan saat ini tim lapangan beserta kontraktor berusaha percepat pekerjaan di lapangan dengan menargetkan selesai pada 31 Desember 2021, lebih cepat dari awal.  

Menurutnya, underpass ini akan mengatasi dua masalah di persimpangan Bulak Kapal yang terjadi selama ini, yakni untuk melancarkan lalu lintas di persimpangan Jalan Ir. H. Juanda dan Jalan kota Pahlawan karena ada perlintasan kereta api.

“Selain itu, arus lalu lintas kendaraan wilayah Bulak Kapal akan semakin meningkat kedepannya terkait adanya rencana pintu keluar Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) di Bekasi Timur serta pembangunan double track kereta api,” tutur Andi. Underpass Bulak Kapal memiliki struktur bore pile dengan panjang terowongan utama 690 meter, terdiri dari 2 lajur dengan lebar masing-masing 3,5 meter. Underpass ini dilengkapi dengan frontage sepanjang 930 meter dengan lebar jalan 6 meter.

Pembangunan underpass bersumber dari APBN (SBSN) senilai Rp79,3 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Modern Widya Tehnical. Nantinya, sistem rekayasa lalu lintas melalui terowongan bawah tanah itu dilengkapi dengan rumah pompa serta sistem drainase samping (side drain). Pada metode ini pompa akan mengalihkan air ke drainase jalan untuk mengantisipasi terjadinya genangan saat turun hujan. Ornamen bangunan underpass juga akan memperhatikan aspek beautifikasi dengan mengedepankan seni dan budaya lokal Betawi Bekasi seperti visual tari topeng pada dindingnya dan ornamen bambu runcing sebagai simbol patriot yang merupakan julukan Kota Bekasi. 

 Kutip dari : ekonomi.bisnis.com

0 - 0

Thank You For Your Vote!

Sorry You have Already Voted!